DOMPU NTB, SINMARPENA.COM - Program Jarapasaka sangat tepat sekali dalam rangka mendukung Penanganan dan Pencegahan Stanting. Dan Jarapasaka terdiri dari, Jagung, Porang, Sapi dan Ikan. Jadi, semuanya bersumber dari bahan baku, masing-masing memiliki zat gizi dan protein. Sapi misalnya, salah satu bahan baku daging yang memiliki zat gizi dan protein yang sangat tinggi. Karena itu, berbicara soal stanting, tidak lepas dari berbicara soal gizi.
Program jarapasaka telah mencakup semua dan sangat relevan sekali, apabila dilakukan intervensi pada masa 'Seribu Hari Kehidupan' atau saat masih dalam kandungan seorang ibu hamil. Pada masa tersebut adalah masa emas atau masa tumbuh kembangnya gen yang masih berada dalam kandungan. Sehingga, saat itu diperlukan ada penangan dan perhatian secara inten mengenai kesimbangan gizi, dan pemberian makanan gizi tambahan seperti biskut pabrikan, hingga proses pertumbuhan gen dan otak intelegensi bayi sehat dengan baik, inilah komentar Aminuddin S. Gz selaku Kasi Gizi Masyarakat pada Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu kepada SINAR PENA.COM beberapa waktu lalu di Dompu.
“ Ya. Selama ini kami terus lakukan hal demikian pada bagian lini terdepan di setiap posyandu. Lini terdepan yang dimaksud adalah ibu hamil itu sendiri. Untuk tetap lakukan konseling atau edukatif di setiap desa, seperti terapi kesehatannya oleh dokter, di samping perhatian lain yakni memberikan makanan gizi tambahan dengan sarat pada waktu-waktu tertentu,” ujar Aminudin S.Gz
Dikatakan juga bahwa angka stanting tahun lalu 14, 30% namun, berkat upaya keras terus dilakukan konseling atau pendekatan edukasi, terutama pada lini terdepan bagi ibu hamil di setiap posyandu, maka angka capaian persentasi menurun menjadi 14, 16% dalam rentang waktu satu tahun.
“ Angka ini drastis menurun berkat kerja yang ekstra ketat dari petugas masing posyandu sebagai garda terdepan adalah terhadap ibu hamil. Terutama pada masa atau periode seribu hari kehidupan, di mana pada masa itu, adalah masa emasnya bagi pertumbuhan perkembangan gen atau bayi dalam kandungan. Agar tidak menimbulkan pertumbuhan gen yang kurang sehat, maka perlu lakukan interversi secara seimbang gizinya. Baik melalui koordinasi maupun pendekatan lain sebagai upaya upaya pencegahan seperti, memberikan makanan tambahan yang bergizi berupa biskut pabrikan “, jelasnya.
“ Sekali lagi, Kami bersyukur dengan program jarapasaka, dan ini merupakan sebuah Anugerah dari Tuhan, ungkap Aminuddin,”. ( ORY )
Posting Komentar