CIKARANG PUSAT,SINAR PENA.COM - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kembali membentuk 40 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana (Destana). Dengan dibentuknya 40 Destana baru tersebut, maka saat ini ada 90 desa dan kelurahan tangguh bencana di wilayah Kabupaten Bekasi.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan
menyampaikan, sebagai daerah yang status kerawanan bencananya 'Sedang', dengan
pengalaman bencana yang hampir setiap tahun terjadi, pembentukan Desa dan
Kelurahan Tangguh Bencana menjadi hal yang mendasar dalam mengurangi risiko
bencana.
"Kita alami setiap tahun,
ada saja yang terkena banjir, kebakaran, angin puting beliung, dan rob. Oleh
karena itu kita bentuk pondasinya di tingkat desa, karena di Desa itu ada
APBDes, perangkat desa, jajaran sampai ke RT/RW," kata Dani Ramdan, usai
menghadiri sosialisasi 40 Destana baru, di Aula lantai 3 Kantor BPBD, Komplek
Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, pada Selasa (14/02/2023).
Dani mengharapkan masyarakat
lebih mengetahui potensi bahaya bencana di masing-masing wilayahnya, dan mampu
melakukan mitigasi dan evakuasi secara mandiri.
"Bisa mengurangi resikonya,
bisa selamat dari bencana, mereka bisa evakuasi mandiri, sebelum datang tim
penolong," terangnya.
Melihat kondisi sepekan ke
belakang, intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Bekasi, disertai angin
kencang serta kejadian angin puting beliung yang ada di beberapa titik, lanjut
Dani, dia mengingatkan masyarakat, terlebih yang tempat tinggalnya berada di
sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), agar ketika hujan turun lebih dari satu jam
untuk siaga menyelamatkan diri dan menganankan barang yang penting.
"Kita harus betul-betul
siap, tidak harus menunggu air masuk, peralatan yang penting diamankan ke area
yang lebih tinggi, kalau punya balita, difabel, lansia, harus dievakuasi ke
tempat yang lebih aman, apalagi air sudah tinggi," tuturnya.
Selain itu, lanjut Pj Bupati,
warga diminta untuk memantau informasi cuaca yang ada di daerah hulu sungai,
karena bisa berdampak kepada Kabupaten Bekasi yang ada di daerah hilir sungai.
"Kadang-kadang di kita tidak
hujan, tahu-tahu air naik karena di hulunya hujan berjam-jam, ini yang kita
bangun kalau kita punya Desa Tangguh Bencana, jadi antar desa itu bisa punya
sarana komunikasi untuk itu," pungkasnya. (bekasikabgo.id)
Posting Komentar